Senin, 25 Juli 2011

Suara Merdeka 26 Mei 2011

26 Mei 2011 | 08:50 wib

Batik Motif Gelombang Cinta Membidik Selera Pasar

Wonogiri, CyberNews, Pengrajin batik tulis, terhitung jeli dalam membidik pasar. Mereka mampu menciptakan karya yang inovatif, untuk tujuan membidik selera pasar. Tidak hanya bertahan pada corak tradisional, tapi juga dicipta motif baru yang yang mereka beri nama batik Gelombang Cinta.

Karya baru batik tulis Pati tersebut, ikut dipamerkan di gelar pameran produk unggulan dalam rangka peringatan hari jadi Ke 270 Kabupaten Wonogiri. Setidak-tidaknya telah diciptakan sekitar 10 motif batik baru atau 'gagrak anyar'. Terdiri atas motif Gelombang Cinta, Anggrek Hutan, Kembang Druju, Hujan Emas, Anggrek Pohon, Kupu Kasmaran, Pari Jotho, Jambu Alas, Kembang Cengkeh dan Tlogo Sunyi. Harganya bervariasi antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu.

Kain batik tulis dari Kabupaten Pati Jateng, memiliki gurat-gurat pecah seperti pada batik Wonogiren atau batik tulis khas Wonogiri. Produk unggulan Pati yang dipamerkan, terdiri atas aneka kerajinan logam, tenun, hiasan lampu, dan batik tulis. Batik tulis Pati dikenal sebagai batik bakaran pesisiran.

Merupakan karya tangan menarik atau 'hand made exlusive', yang telah turun menurun dari generasi Nyai Donowati atau Nyai Sabirah. Yakni tokoh legendaris keturunan bangsawan Mojopahit yang memiliki kecakapan membatik. Karya batik tulis kuno jenis bakaran dari Kabupaten Pati yang terkenal, terdiri atas motif Gandrung, Padas Gempal, Sekar Jagat dan Udan Riris.

Ajang Promosi

Dalam perkembangannya, batik tulis bakaran berkembang motifnya menjadi sekitar 21 jenis. Seperti motif Manggaran, Blebak Lung, Blebak Urang, Blebak Kopik, Sido Mukti, Rawan, Sido Rukun, Kopi Pecah, Puspo Baskoro, Truntum, Limaran, Magel Ati, Kedele Kecer, Gringsing, Nam Tikar, Ungker Cantel, Kopi Pecah, Bregat Ireng, Blebak Duri dan Merak Ngigel.

Pameran produk unggulan dibuka resmi oleh Bupati Danar Rahmanto dengan pukulan gong tiga kali. Upacara pembukaannya, dimeriahkan dengan pentas tari keprajuritan dan reog dadak merak.

PLt Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Diperindagkop) Wonogiri Reni Ratnasari SH MM, mengatakan, pameran diikuti 25 stan kecamatan, tujuh stand SKPD, dua stand lembaga PKK dan Dharma Wanita, stan perbankan, stan persatuan pedagang pasar, dan stan dari Kabupaten Pati serta juga ikut dipajang pameran foto kehumasan.

Bupati Danar berharap, media pameran ini sekaligus dapat dijadikan ajang promosi untuk memperkenalkan produk dan mencari peluang pasar. Agar produk unggulan daerah dapat memperoleh kesempatan dikenal publik dan menembus pasar secara luas.

"Syukur dapat memperoleh jalinan kemitraan dalam upaya menjadikan produk unggulan daerah sebagai komoditas ekspor ke manca negara," tutur Bupati Danar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar